Apakah Anda pernah mendengar tentang
istilah Saham Gorengan? Dimana harga saham yang satu ini sengaja direkayasa
oleh oknum-oknum tertentu. Polemik saham gorengan ini sering kali terjadi dalam
dunia investasi, sehingga hal ini bahkan sudah bukan menjadi rahasia umum lagi.
Meski begitu, praktek saham gorengan nyatanya hingga saat ini masih sering
dilakukan.
Fenomena saham ini sempat menjadi
sorotan banyak investor, tidak sedikit dari mereka yang mengklaim telah meraih
keuntungan maupun kerugian yang cukup fantastis. Hal ini pun sempat meraih
perhatian otoritas berwenang sampai ke presiden RI.
Jadi apa sih saham gorengan yang
sebenarnya? Yuk! simak penjelasan berikut ini hingga selesai.
Apa itu
Saham Gorengan
Saham gorengan merupakan sebuah saham
yang dikelola oleh banyak orang dalam rangka untuk menjaga stabilitas harganya.
Umumnya, orang-orang tersebut biasanya adalah orang-orang tajir atau biasa
disebut sebagai bandar yang ingin mendapatkan keuntungan besar dari ritel. Sebelumnya
kami juga membahas tentang artikel yang berjudul Apa itu pasar modal? Anda bisa
membacanya dengan klik link tersebut untuk menambah wawasan anda kedepannya. Mari
kita lanjut ke pembahasan.
Sebagai contoh, misalnya Anda sengaja
membeli suatu saham dalam jumlah yang cukup besar untuk menaikkan harga
perusahaan. Seperti kasus saham gorengan, BUMI. Dimana pada saat itu sempat
mencapai harga sebesar Rp 500 per lembar di awal tahun 2017. Akan tetapi coba
Anda lihat harganya saat ini. Harga sahamnya saat ini jatuh bahkan dibawah Rp
100.
Tentunya hal ini sangat menyedihkan,
mereka yang membeli saham BUMI pada saat harga sedang tinggi sudah dipastikan
akan merugi karena tidak dapat menjual saham tersebut melebihi harga
sebelumnya. Sehingga dari pada mereka mendapatkan kerugian yang lebih besar
lagi, korban saham gorengan tidak punya pilihan lain kecuali harus menjualnya.
Ciri-Ciri
Saham Gorengan
1. Grafik Harga
Tidak Wajar
Bursa Efek Indonesia (BEI) telah
aktif melakukan pengawasan terhadap saham yang bergerak liar selama jangka
waktu lebih dari dua hari. Radar otoritas BEI dapat memberikan Anda informasi
mengenai ciri-ciri saham gorengan karena adanya aktivitas yang tidak wajar
(UMA).
Kondisi tersebut dapat berpotensi
mengganggu terselenggaranya perdagangan efek yang teratur, wajar dan efisien.
Meskipun, tindakan tersebut tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran
terhadap peraturan perundang-undangan dalam bidang Pasar Modal.
Namun disisi lain, BEI telah
menerbitkan aturan ‘Auto Rejection’ untuk memastikan berkaitan dengan batasan
penurunan dan kenaikan dari harga suatu efek. Sebagaimana batasan auto rejection yang berlaku saat ini,
yaitu sesuai Keputusan Direksi Nomor Kep-00023/BEI/03-2020.
2. Market Cap
Market cap dari sebuah saham gorengan
tidak sampai besaran Rp1 triliun. Hal ini dikarenakan market capnya cukup
rendah, sehingga oknum atau bandar jadi lebih mudah untuk mengendalikan
harganya.
Adapun salah satu karakteristik dari
saham gorengan adalah cenderung gambaran dari perusahaan publik yang paling
tidak berkembang, karena berkapitalisasi rendah dan dianggap sebagai investasi
paling agresif dan berisiko.
Selain itu sumber daya emitennya
terbilang kecil dan relatif terbatas, hal ini berpotensi membuat mereka lebih
rentan terhadap penurunan bisnis atau ekonomi. Mereka mungkin juga rentan
terhadap persaingan ketat dan karakteristik ketidakpastian pasar.
3. Kinerja Tidak
Sebanding Dengan Kenaikan Harga
Salah satu ciri saham gorengan yaitu
pergerakan harga saham perusahaan tidak sebanding dengan kinerja keuangannya.
Pada waktu-waktu tertentu, pergerakannya tiba-tiba mendadak naik tanpa
berfundamental bagus.
Kebanyakan saham perusahaan yang
terbilang relatif muda dengan informasi latar belakang yang terbatas. Umumnya,
perusahaan ini tidak memiliki rekam jejak yang terbukti mengenai operasi,
produk, aset, atau pendapatan. Maka dari itu, berinvestasi pada perusahaan yang
semacam itu sangatlah berisiko.
4. Menggambarkan
Citra Buruk Perusahaan
Dalam beberapa kasus yang terjadi,
pada saat suatu perusahaan memiliki masalah, maka akan cenderung mempengaruhi
harga. Sehingga, bandar akan memanfaatkan peluang tersebut dengan menggerakan
harga agar aktif dengan modal yang cukup besar.
Perusahaan saham gorengan sering kali
mendapatkan keuntungan yang tidak wajar. Oleh karena itu kamu juga harus
waspada apabila ada emiten yang langganan di suspend oleh BEI.
5. Likuiditas rendah
Ciri-ciri saham gorengan selanjutya
adalah memiliki likuiditas yang rendah. Setiap investor mungkin tidak
terus-terusan mampu menjual sahamnya pada waktu yang tepat. Selain itu,
likuiditas yang rendah juga menghasilkan volume perdagangan yang rendah.
Bahkan, transaksi yang relatif kecil sekalipun dapat menyebabkan perubahan pada
harga saham yang besar.
Perlu diketahui, skema pump &
dump adalah sebuah trik penipuan perdagangan yang populer untuk memikat para
investor supaya membeli saham tersebut. Sebagian besar saham gorengan ini
dibeli sejalan dengan kenaikannya.
Jadi, pada saat investor lain
terburu-buru membeli saham, disitulah para bandar mulai menjual saham mereka.
Sehingga, pada saat pasar menyadari
bahwa tidak ada alasan mendasar untuk kenaikan saham, maka investor pun akan
terburu-buru untuk menjual saham tersebut ketika sedang mengalami kerugian
besar.
6. Saham Tanpa
Pergerakan
Salah satu ciri saham gorengan
selanjutnya adalah tidak adanya pergerakan harga, saham lebih cenderung flat
dalam jangka waktu panjang. Namun, di beberapa kondisi tiba-tiba naik drastis
karena ada pembelian besar-besaran oleh bandar untuk memancing ritel.
7. Harga rendah
Yang terakhir adalah tidak ada
pergerakan harga, dan cenderung flat dalam jangka waktu panjang. Sesekali naik
drastis karena ada pembelian besar-besaran oleh bandar untuk memancing ritel.
Tips & Trik Menghindari Saham Gorengan
Untuk menghindari kerugian investasi
di dunia saham, ada baiknya untuk Anda memahami cara untuk menghindari saham
gorengan antara lain :
1. Update Harga
Pasar
Saham gorengan merupakan sebuah saham
yang biasanya dibeli oleh para investor dalam waktu yang cukup singkat. Dalam
investasi ini, Anda akan kesulitan untuk menebak kapan saham tersebut akan naik
atau turun. Maka dari itu, Anda harus selalu update pergerakan harga dari saham
perusahan yang bersangkutan.
Jika nilai saham mulai turun bebas
melebihi batasan atau risiko yang Anda telah Anda tetapkan, maka jangan di
tunda-tunda, segeralah pasang strategi. Salah satunya adalah dengan segera cut
loss atau menjual rugi saham tersebut.
2. Jangan Langsung
Beli Banyak
Jika kita berbicara tentang dunia
investasi, mungkin peribahasa “Don’t put your egg in one basket”. Istilah
tersebut berarti lebih baik mengalokasikan investasi pada beberapa instrumen
atau jenis yang berbeda. Jadi, hindari menginvestasikan semua uang Anda di satu
saham.
Sekali lagi, saham gorengan adalah
hasil dari permainan bandar. Oleh karena itu, sulit untuk memprediksi nilainya.
Pun risikonya jauh lebih tinggi daripada saham biasa. Karena itu,
berhati-hatilah pada saham gorengan.